Jumat, 21 Desember 2012

PSIKOLOGI KESEHATAN DAN PENERAPANNYA DALAM MANUSIA DAN BAKAT LINGKUNGAN



A.      Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.

B.       Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di kampus, lingkungan biotiknya berupa teman-teman kampus, para dosen-dosen serta rektor, dan semua orang yang ada di kampus, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitaran kampus. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung kampus, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitarnya.

C.      Bakat Lingkungan
Mendengar istih bakat atau anak berbakat sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bakat mengandung arti memiliki kemampuan luar biasa dalam diri seseorang seperti berbakat dalam bermain musik, berbakat dalam melukis atau berbakat  dalam bernyayi. Tes IQ, seperti yang dikenal, adalah tes yang mengukur kemampuan intelektual individu atau potensi seseorang.
Para ahli biasanya menggunakan nilai IQ untuk mengukur bakat seseorang. Semakin tinggi skor IQ seseorang, semakin tinggi kemampuan seseorang dalam belajar. Walaupun sebenarnya tidak menjadi jaminan orang yang memiliki IQ tinggi itu berhasil. Ada orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak berkembang bahkan terlihat biasa-biasa saja dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Kecerdasan seseorang tidak hanya dinilai dari sisi kemampuan intelektualnya saja. Kecerdasan seseorang adalah sebuah proses dalam meyelesaikan masalah diri dari rentang perjalanan hidupnya. Dengan tanpa melakukan tes kecerdasan, seorang anak kecil menggunakan kecerdasannya dengan merengek dan berkoar-koar untuk mengekspresikan agar keinginannya bisa terpenuhi.
Perjalanan hidup seseorang dari bayi hingga dewasa memiliki peranan dalam membagun diri dan memengaruhi lingkungan masyarakat. Sebuah kecerdasan alami yang bisa ditingkatkan dengan terus diberikan pasilitas positif dari keluarga dan lingkungan masyarakat.

Jenis-jenis bakat antara lain:
1.        Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2.        Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bakat
1.        Faktor Intern
a.       Faktor bawaan (genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b.      Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).

2.        Faktor Ekstern
a.       Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
1)        Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).
2)        Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
3)        Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat

D.      Hubungan Manusia/Individu dengan Lingkungannya
Telah dikemukakan bahwa lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan individu. Lingkungan secara garis besar dapat dibedakan:
1.    Lingkungan fisik
Yaitu lingkungan yang berupa alam, misalnya tanah, keadaan musim dan sebagainya. Lingkungan alal yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada individu.
2.    Lingkungan sosial
Yaitu merupakan lingkungan masyarakat yang adanya interaksi individu satu dengan individu lain. Keadaan masyarakatpun akan memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu.

Beberapa sikap individu terhadap lingkungan, antara lain:
a.    Individu menolak atau menentang lingkungan. Dalam keadaan ini lingkungan tidak sesuai dengan yang ada didalam diri individu.
b.    Individu menerima lingkungan.dalam hal ini lingkungan sesuai atau sejalan dengan yang ada dalam diri individu atau individu merasa cocok dengan lingkungan tersebut.
c.    Individu bersikap Netral. Dalam hal iniindividu tidak menerima tetapi juga tidak menolak. Individu dalam keadaan status quo terhadap lingkungan.

Interaksi antara manusia dengan lingkungannya terjadi dari sejak manusia lahir dan menempati dunia ini. Diketahui bahwa interasksi antara mansuia dan lingkungannya sangatlah kompleks. Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya karakteristik yang dimiliki baik manusia dan lingkungan hidupnya yang secara bagian per bagian atau unsur-unsur akan saling berainteraksi. Hubungan atau interaksi tersebut adalah merupakan interaksi yang saling menguntungkan antara satu dengan lainnya.
Dalam sebuah ekosistem manusia adalah menjadi faktor penentu pada ekosistem tersebut. Sehingga menjadi penting untuk mansuia agar dalam melakukan interaksi tersebut agar dapat melanjutkan kehidupan mansuia dan tetap berorientasi pada upaya melestarikan lingkungan hidupnya.
Dalam kesatuan ekosistem kedudukan mansuia adalah merupakan sau kesatuan ekosistem. Kehidupan mansuia tentulah tidak dapat dipisahkan dari lingkungannhya. Oleh karena itu sama dengan makhluk lain kelangsungan hidup manusia sangat ditentukan oleh kondisi lingkungannya.
Interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungan adalah merupakan interaksi yang saling menguntungkan antara manusia sebagai organisme dengan lingkungan.  Dalam interaksi tersebut manusia membutuhkan daya dukung lingkungan demikian pula sebaliknya. Manusia sebagai orgaisme yang hidup pada lingkungan tertentu sangat membutuhkan lingkungan yang memiliki daya dukung yang besar tehadap kelangsungan hidup manusia. Bentuk interaksi tersbut akan menentukan apakah interaksi yang terjadi antara manusia sebagai organisme dalam ekosistem tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu
Jadi lingkungan hidup manusia dipengaruhi oleh sifat dan kondisi serta kelakuan dari benda hidup dan benda mati tersebut. Misalnya air sebagai salah satu komponen penting lingkungan hidup kita, tidak kemudian kuantitas air yang menjadi penting tetapi termasuk didalamnya adalah suhu, derajat keasaman (Ph) dan kejernihan air yang merupakan indikator penting  dalam lingkungan hidup manusia. Pada kondisi tertentu kuantitas air yang rendah jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan kuantitas air yang lebih tinggi.

E.       Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1.        Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
a)        Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
b)        Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
c)        Ekologi ialah biologi lingkungan.
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan  manusia terhadap lingkungan itu sendiri.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia.
Para ahli ekologi mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta faktor-faktor yang menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.

 2.    Lingkungan Hidup Manusia
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.

F.       Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan, antara lain:
1.    Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2.    Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3.    Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4.    Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5.    Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;

Peranan Manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan, antara lain :
1.    Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2.    Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3.    Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4.    Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5.    Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Literatur
·      (http://www.facebook.com/grup/smasyamtala/note/peranan-manusia-dalam-lingkungan-hidup)

1 komentar:

  1. How to Play Baccarat at Winstar World Casino | Worrione
    Learn the rules of Baccarat, how to play, and a lot more information 제왕 카지노 on Baccarat worrione and febcasino betting in WinStar World Casino.

    BalasHapus